Penulis Admin MitraRenov
Diterbitkan 12 Feb 2025
Memiliki rumah idaman tentu menjadi impian setiap orang. Rumah bukan sekadar tempat berteduh, tapi juga tempat beristirahat dan melepas penat setelah seharian beraktivitas.
Sayangnya, di zaman sekarang mendapatkan rumah yang aman dan nyaman bukan lagi perkara yang mudah. Apalagi jika sudah menyangkut masalah tanah sengketa pada perumahan developer (liputan6, 2025). Walaupun rumah sudah memiliki SHM tetap saja dapat bermasalah pengadilan hukum.
Disisi Lain, kalau bangun rumah sendiri, ada tantangan lain yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah memilih kontraktor yang tepat. Kalau tidak teliti, bisa-bisa malah terjebak dengan kontraktor nakal yang bikin anggaran membengkak atau hasil bangunan tidak sesuai harapan.
Lalu, sebenarnya lebih aman beli rumah dari developer atau bangun sendiri dari nol? Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Kepemilikan tanah adalah faktor utama yang harus dipastikan sebelum memiliki rumah. Jika ada masalah dengan status tanah, rumah yang sudah dibeli atau dibangun bisa menjadi sia-sia. Berikut keunggulan membeli rumah dari developer dan bangun rumah sendiri
Saat membeli rumah dari developer, biasanya prosesnya menggunakan KPR. Di tahap ini, pembeli belum bisa langsung mengetahui apakah tanah tersebut sudah SHM (Sertifikat Hak Milik) dan bebas dari masalah hukum, karena sertifikatnya masih dipegang oleh developer atau bank.
Umumnya, developer akan mengurus sertifikat tanah dan memecah langsung kepemilikannya untuk setiap unit rumah. Namun, sertifikat ini baru bisa didapatkan setelah cicilan KPR lunas atau pembayaran tunai selesai.
Inilah yang membuat pembeli sulit melakukan pengecekan langsung ke BPN (Badan Pertanahan Nasional) karena dokumen yang dibutuhkan untuk mengecek status tanah masih belum dipegang.
Jika anda memilih bangun rumah sendiri, status kepemilikan tanah bisa diketahui lebih awal. Sebelum proses pembangunan rumah, tanah harus dibeli terlebih dahulu dan di tahap ini pembeli bisa langsung mengecek ke BPN untuk memastikan apakah tanah tersebut bermasalah atau tidak.
Jika ada indikasi tanah sengketa atau legalitas tanah kurang jelas, anda bisa langsung membatalkan pembelian tanah sebelum ada kerugian yang lebih parah.
Masing-masing pilihan punya kelebihan dan kekurangan dalam hal biaya membeli rumah dari developer dan bangun rumah sendiri. Berikut ulasannya
Membeli rumah dari developer sering dianggap lebih murah dibandingkan membangun rumah sendiri. Karena pembeli tidak perlu mengurus perizinan seperti PBG, menyewa arsitek atau mencari kontraktor. Semuanya sudah ditangani oleh developer, jadi pembeli tinggal masuk dan menghuni rumah yang sudah jadi.
Tapi ingat, harga rumah dari developer bisa lebih mahal dibanding bangun rumah sendiri. Hal ini bisa terjadi jika anda ingin merenovasi atau mengubah desain rumah sesuai dengan keinginan anda.
Sebagai contoh, jika anda membeli rumah dari developer yang dimana posisi dapur ada di luar belakang halaman, tentu anda akan menambah biaya renovasi rumah agar dapur tetap nyaman untuk digunakan.
Membangun rumah sendiri memang terlihat lebih mahal karena ada banyak biaya yang harus dikeluarkan, seperti pembelian tanah, pengurusan administrasi PBG, serta menyewa arsitek dan kontraktor.
Walau demikian, biaya bangun rumah sangat fleksibel sehingga dapat dihemat. Bahkan bisa lebih hemat daripada membeli rumah dari developer.
Baca Juga: Estimasi Biaya Bangun Rumah Dari Nol dan Cara Menghitungnya
Hal ini karena, Anda bisa menyesuaikan material dan desain rumah yang sesuai dengan anggaran. Terlebih, dengan membangun rumah anda dapat menghindari biaya renovasi yang biasanya dilakukan saat membeli rumah untuk menyesuaikan kebutuhan rumah.
Desain rumah adalah faktor penting yang menentukan kenyamanan penghuni. Oleh karena itu, memilih antara membeli rumah dari developer atau membangun sendiri perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya dalam hal desain:
Rumah dari developer umumnya memiliki desain yang seragam sehingga bentuknya hampir pasti sama dengan rumah-rumah di sekitarnya.
Jika anda membeli rumah dari developer, anda harus menyesuaikan diri dengan desain yang sudah ada, bukan sebaliknya.
Desain rumah dari developer juga ada beberapa keterbatasan, seperti dapur yang ditempatkan di luar atau tata letak ruangan yang kurang sesuai dengan preferensi penghuni yang membuat beberapa penghuni rumah terasa tidak nyaman.
Bangun rumah sendiri lebih fleksibel dalam desain rumah dibanding membeli rumah. Anda bisa menentukan tata letak ruangan, interior, hingga eksterior sesuai dengan keinginan dan kebutuhan keluarga.
Dengan bangun rumah sendiri, Anda bisa menciptakan hunian yang benar-benar sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan Anda. Tidak hanya sesuai selera, tetapi juga fungsional dan tetap dalam anggaran. Hasilnya, rumah yang Anda huni akan terasa lebih nyaman dan personal.
Selain mempertimbangkan desain dan biaya, proses kepemilikan rumah juga menjadi faktor penting. Baik membeli dari developer maupun membangun sendiri, masing-masing memiliki tantangan tersendiri:
Dalam sistem perumahan developer, ada dua tipe rumah yang biasanya ditawarkan yaitu, rumah inden dan rumah siap huni.
Rumah inden merupakan sistem pembelian rumah yang baru dibangun setelah ada pembeli. Kalau rumah siap huni, rumah sudah selesai dibangun sebelum dijual.
Jika anda membeli rumah siap huni, anda bisa langsung menempati rumah anda dalam waktu singkat. Tapi jika anda membeli rumah inden, baru akan terasa resikonya.
Memang, membeli rumah inden lebih murah daripada rumah yang siap huni. Tetapi jika anda menghadapi developer yang tidak bertanggung jawab dalam pembelian rumah inden, hal ini akan merugikan anda salah satunya rumah tidak jadi dibangun.
Terlebih, jika anda membeli rumah inden melalui membayar cicilan KPR, anda harus membayar cicilan tersebut meskipun rumah tidak selesai dibangun.
Membangun rumah sendiri terasa lebih lama untuk dapat menghuni sebuah rumah. Biasanya membangun rumah memakan waktu sekitar 3-6 bulan tergantung dari bentuk dan desain rumah yang disepakati.
Selain itu, anda juga harus mengurusi izin PBG untuk sebelum membangun rumah sehingga akan memakan waktu yang cukup panjang.
Membangun rumah sendiri, berarti anda yang memiliki kendali atas proses pembangunan rumah. Jika terjadi masalah dengan kontraktor, pemilik rumah bisa langsung mengambil tindakan, misalnya menegur atau menghentikan kontraktor sehingga kerugian masih bisa dikurangi.
Ingat, dalam membangun rumah sendiri, anda harus meluangkan waktu anda untuk memantau perkembangan pembangunan rumah anda agar hasil pembangunannya sesuai keinginan anda.
Jika anda sulit mencari kontraktor bangun rumah terpercaya, Mitrarenov siap membantu anda! Dipercaya lebih dari 7 tahun, kualitas bergaransi, pantau pembangunan rumah secara online dan biaya transparan.
Kriteria |
Beli Rumah dari Developer |
Bangun Rumah Sendiri |
---|---|---|
Status Kepemilikan Tanah |
Bisa lebih sulit dicek di awal jika belum ada sertifikat resmi |
Lebih jelas karena tanah dibeli langsung oleh pemilik |
Legalitas & Sertifikat tanah |
Risiko adanya pengembang nakal, perlu dicek lebih teliti |
Pemilik langsung mengurus sertifikat, lebih aman |
Desain Rumah |
Mengikuti desain Developer |
Fleksibel, bisa sesuai keinginan |
Kenyamanan Rumah |
Bergantung pada yang disediakan developer |
Dapat disesuaikan keinginan pemilik |
Proses Memiliki Rumah |
Cepat, legalitas biasanya sudah diurus |
Lama, harus mengurus izin sendiri PBG, mencari kontraktor dan desain rumah |
Biaya |
Cenderung lebih murah |
Lebih mahal, tergantung lokasi, material dan luas bangunan. |
Dari poin yang sudah dilihat, dapat disimpulkan bahwa membangun rumah sendiri cenderung lebih aman dan nyaman bagi pemiliknya.
Aman, karena pemilik bisa menghindari risiko sengketa lahan dengan memastikan status kepemilikan tanah sejak awal. Selain itu, risiko ditipu oleh kontraktor nakal bisa dikurangi, karena pembangunan rumah berada dalam kendali pemilik.
Nyaman, karena desain rumah, baik interior maupun eksterior, bisa disesuaikan sepenuhnya dengan kebutuhan dan selera pribadi.
Di sisi lain, membeli rumah dari developer bisa menjadi pilihan yang lebih praktis dan hemat biaya.
Namun, resikonya cukup besar, terutama jika berurusan dengan developer yang tidak bertanggung jawab. Dalam beberapa kasus, rumah bisa saja tidak dibangun sesuai janji, atau perumahan menghadapi masalah sengketa tanah (jabarekspres, 2024).
Kunci utama dalam hal ini adalah ketahui siapa yang akan membangun rumah anda dan status kepemilikan tanah. Jika anda sudah yakin, barulah anda dapat memilih bangun rumah dan membeli rumah dari developer.
Admin Mitrarenov
Diterbitkan 15 Mar 2023
Ingin membangun rumah dari nol tapi masih ragu? Simak langkah tepat membangun rumah dari nol dan cara menghematnya hingga ratusan juta ...
Admin Mitrarenov
Diterbitkan 01 Dec 2018
Penting bagi Anda untuk membuat perencanaan sejak awal, termasuk dengan proses perhitungan biaya dan pemilihan jasa renovasi rumah surabaya. ...
Admin Mitrarenov
Diterbitkan 23 Apr 2024
Membangun rumah merupakan investasi besar yang membutuhkan perencanaan matang. Maka itu penting menggunakan jasa kontraktor resmi ...
Admin Mitrarenov
Diterbitkan 13 Aug 2024
Renovasi rumah tanpa perencanaan bisa menyebabkan renovasi gagal dan rugi biaya. Agar renovasi aman dari kegagalan, yuk kenali tipsnya berikut ini ...